Sabtu, 10 Maret 2012

SOFTSKILL


Softskill adalah seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Soft skills memuat komunikasi efektif, berpikir kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait kapasitas kepribadian individu. Tujuan dari pelatihan soft skills adalah memberikan kesempatan kepada individu untuk untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar pribadi dengan orang lain. Soft skills memiliki banyak manfaat, misalnya pengembangan karir serta etika profesional. Dari sisi organisasional, soft skills memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total, efektivitas institusional dan sinergi inovasi. Esensi soft skills adalah kesempatan. Lulusan memerlukan soft skills untuk membuka dan memanfaatkan kesempatan.

softskill adalah sesuatu yang sangat penting. Hanya saja bagaimana strategi agar softskill ini menjadi bagian dari aktivitas kampus atau perkuliahan. Dalam hal ini menurut Patrick S. O’Brien dalam bukunya Making College Count, soft skill dalam masa perkuliahan dapat dikategorikan ke dalam 7 area yang disebut Winning Characteristics, yaitu,
o communication skills,
o organizational skills,
o leadership,
o logic,
o effort,
o group skills, dan
o ethics.

PEMAHAMAN SOFT SKILL
          Pengembangan soft skill di perguruan tinggi
           berdasarkan hasil jajak pendapat, kompetensi yang diperlukan dunia kerja ada 2 aspek yaitu : aspek teknis dan non teknis
          Aspek teknis berhub dengan ltr blk keahlian atau kebutuhan yg diperlukan di dunia kerja
          Aspek non teknis mencakup motivasi, adaptasi, komunikasi,kerjasama,problem solving,manajemen stress dan kepemimpinan

Aspek non teknis dilapangan
          Dapat bekerjasama
          Mampu menghadapi pekerjaan yang mendesak
          Mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan
          Mampu bekerja di bawah tekanan
          Memiliki urgent sense of services
          Mampu beradaptasi
          Memiliki inisiatif dengan sikap dan integritas pada pekerjaan
          Jujur inovatif dan kreatif
          Mampu bekerja mandiri, sediki bimbingan
          Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik
          Bertanggung jawab dan memiliki komitmen thd pekerjaan
          Memiliki motivasi dan antusiasme dalam bekerja ( illah sailah)

Data survey aspek non teknis
          Mau bekerja keras
          Kepercayaan diri tinggi
          Mempunyai visi ke depan
          Bisa bekerjasama dalam tim
          Memiliki kepercayaan yang matang
          Mampu berpikir analitis
          Mampu beradaptasi
          Mampu bekerja dalam tekanan
          Cakap berbahasa ingris
          Mampu mengorganisir pekerjaan( tempo,2007)

PT vs DUNIA KERJA
          PT: lulusan yang high competence adalah lulusan dengan IPK tinggi dan lulus dalam waktu yang cepat
          Dunia usaha: high competence yaitu mereka yang memiliki kemampuan dalam aspek teknis dan non teknis

Kenyataan di lapangan
          Salah satu permasalahan klasik yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan perguruan tinggi ternyata tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh dunia pekerjaan. Keluhannya adalah bahwa lulusan perguruan tinggi umumya memiliki karakteristik sebagai berikut :kurang tangguh, tidak jujur, cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork, minim kemampuan berkomunikasi lisan dan menulis laporan dengan baik. Selain itu keluhan yang juga sering muncul dari para pelaku dunia kerja adalah ungkapan-ungkapan sebagai berikut :  “pintar sih pintar  tapi kok gak bisa bekerja sama dengan orang lain” atau “jago sih bikin konsep, namun sayangnya tidak bisa meyakinkan ide hebat itu pada orang lain”, atau “baru teken kontrak 1 tahun tapi sudah mundur, kurang tahan banting,
          Lulusan kurang tahan banting
          Kurang cakap bernegosiasi
          Muntaber
          Kurang percaya diri
          Tidak bisa menjual diri

Kenyataan di PT
          Dalam hal ini  ada kecenderungan bahwa apa yang diberikan di bangku kuliah tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja. Dan gap itu adalah softskill. Kemampuan nonteknis yang tidak terlihat wujudnya (intangible) namun sangat diperlukan itulah prinsipnya yang disebut dengan softskill. Menurut penelitian di Eropa, kesuksesan seseorang di dunia kerja 80% ditentukan oleh kemampuan softskill dan 20% kemampuan hardskill 

Upaya peningkatan
          Kesertaan dalam organisasi
          pelatihan dan seminar
          Pkl
          KKN
          Program DIKTI
REFERENSI : widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/makalah_soft_skills.pdf

KESALAHAN PENALARAN



KESALAHAN PENALARAN
Dalam artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan apa itu penalaran dan juga jenis-jenis penalaran itu sendiri beserta beberapa contohnya, dalam artikel kali inin saya akan menjelaskan tentang kesalahan penalaran.
Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Pengertian dan contoh salah nalar :
1.      Gagasan
2.      pikiran
3.      kepercayaan
4.      simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya.
Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.
Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :
A. Generelisasi terlalu luas
Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang

B. Analogi yang salah
Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.
Jenis – jenis salah nalar
A.   Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
ü  Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
ü  Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
B.    Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh :
ü  Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
ü  Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
C.    Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
ü  Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.

D.   Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
ü  Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
ü  Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
E.    Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
·         Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
F.    Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
ü  Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.
Salah nalar ada dua macam:
1.     Salah nalar induktif, berupa :
a.    kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
b.    kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
c.    kesalahan analogi.
2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
a.    kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
b.    kesalahan karena adanya term keempat;
c.    kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
d.    kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.
Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi.
Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Referensi :
ü  http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/materi-1-penalaran-bahasa-indonesia/
ü  Bahasa Indonesia/Sepitri

Jumat, 02 Maret 2012

METODE PENALARAN ( Induksi dan Deduksi)

Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. atau dengan kata lain cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen dan 3 macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme alternatif
1. Silogisme Kategorial


Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K : Saya lulusan SLTA

2. Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.

3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.


Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
– Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
1. Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.

2. Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.


sumber : http://dizly.wordpress.com/2011/02/28/definisi-penalaran-deduktif/
 wikepedia

DEFINISI PENALARAN

Penalaran secara literal Bahasa Inggris adalah reasoning. Berasal dari kata reason, yang secara literal berarti alasan. Berarti reasoning atau to reason adalah memberikan/memikirkan alasan.


Jadi Penalaran didefinisikan sebagai proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran dari aspek teoritis dapat didefinisikan sebagai proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap pernyataan atau asersi.
Tujuan dari penalaran adalah untuk menentukan secara logis dan objektif, apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut.

Bila dilihat dari definisi teori, maka ada 3 komponen pembentuk penalaran yaitu, pernyataan (asersi), keyakinan, dan argumen. Pernyataan merupakan masukan (input) dari penalaran. Argumen merupakan proses dari penalaran, yaitu proses saling menginferensikan pernyataan-pernyataan yang ada. Kemudian, keyakinan bahwa pernyataan konklusi valid adalah keluaran (output) dari penalaran.


Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.




sumber : http://rogonyowosukmo.wordpress.com/2009/12/04/apa-itu-penalaran-reasoning/
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Sabtu, 26 November 2011

TUGAS RESENSI ARTIKEL

DATA PUBLIKASI
a. Judul     : Jakrta Kota Berpunya
b.Penulis   : Iksande UBB Press Humas
c.Penerbit :  website Universitas Bangka Belitung
d.Tanggal  : 30 september 2010
e. Tema     : Indonesia dan Budaya

SINOPSIS
Dapat diperkirakan jakarta pada tahun 2014 akan lumpuh, ini merupakan antiklimaks ketika materialisma yang menjadi roh nya, bahwa bahagia diukur dari seberapa punya,Dan ketika hujan turun, masalah timbul yakni macet, banjir. Jakarta kota tua yang di banggakan namun seolah kita lupa bahwa kota ini telah tua, yang idealnya bagi orang-orang kampung tua berati tidak pantas lagi memikul beban berat, seperti banyaknya penduduk,banyaknya kendaraan hinnga ruang gerak pun menjadi lebih sempit. yang membuat warganya tampak stres dan lusuh. Namun ini maslah pengaturanya saja tentang kota ini,semuanya tinggal menanti waktu, tunggu tanggal mainnya. Ketika masalah utama itu, banjir dan macet mampu diselesaikan. Semuanya akan lancar dan nyaman.
Namun, disinilah letak salahnya. Ketika bicara Indonesia, kita bukan berbicara tentang Jakarta saja, atau Jawa saja. Bukan tentang menyelesaikan banjir dan macet, selepas itu aman. Bukan mengenai itu, ini tentang menghapus ego, identitas sentralis. Bukan tentang orang sini, namun orang sana dan lainnya. Bukan berhitung berpunya dan berapa. Tapi kehendak memberi dan berbagi.
KEUNGGULAN
Pada artikel ini menjelaskan informasi lain tentang kota jakarta yang di kendalikan oleh ego pemimpin dan  masyarakatnya, dan juga menyinggung suatu sistem yang salah pada kota ini, dari artikel ini pula kita sebagai warga jakarta,dapat mulai membenahi diri untuk membuat kota jakarta menjadi lebih baik di masa depan,karena tanggung atas kota ini bukan hanya terletak pada pemimpinya saja namun kita juga para penghuninya.
KEKURANGAN
Namun disayangkan artikel ini kurang membahas lebih dalam lagi tentang akar permasalahan yang terjadi pada kota jakarta, dan maslah-maslah yang memang sangat sering terjadi di jakarta bukan hanya kemacetan dan banjir saja, kemacetan dan banjir merupakan dampak dari maslah-maslah kecil yang sering terjadi di jakarta, seperti kemacetan yang terjadi karena banyaknya angkutan umun yang berhenti sembarangan dan para pengendara yang tidak sabaran sehingga melanggar rambu-rambu lalu lintas, sementara masalah banjir di karenakan ulah warganya sendiri yang tidak sadar akan kebersihan selain karena memang lahan hijau yang di komersilkan oleh pihak-pihak tertentu.
PENDAPAT AKHIR
Artikel ini sudah cukup bagus dan menarik untuk di baca namun untuk lebih menarik lagi harunya pada artikel ini juga dilampirkan gambar tentang ke kisruhan kota jakarta agar lebih bisa mengambarkan secara lebih tentang kota ini
LAMPIRAN
Jakarta Kota Berpunya

Pada 2014 nanti, Jakarta diperkirakan lumpuh. Ini seperti anti klimaks dari ego manusia. Ketika materialism adalah ruh dari segalanya. Bahwa bahagia diukur dari seberapa punya. Bagaimana deretan kendaraan ini cuma seroda berjarak, mengular dari ujung ke ujung. Dan seperti pohon tua, ia tampak limbung dimakan asap polutan yang tak pernah henti.

Ketika hujan sehari dua, macet, sebuah kata yang harusnya jarang tiba-tiba menjadi dekat dengan makan dan minum. Sebanyak dua juta manusia yang berbondong-bondong di sore hari, berjejalan dalam bus trans, metro mini, bus patas, bajai, ojek, kereta api, atau taxi dirindui kasur dan bantal di rumah seperti musafir yang kangen gubuk di belahan sana. Tertunduk dengan wajah-wajah lusuh, kusam, seolah dibebankan utang tak berperi.

Inilah Jakarta, selama lima hari. Saya membayangkan hidup bagi orang disini, seperti tak ubahnya roda-roda itu. Merangsek dan macet ketika banjir melanda, dan memenuhi badan jalan. Susah bergerak, dihimpit dan dikerdilkan oleh sebenarnya, ego sendiri. Lalu kembali kerumah, tidur lelap mencari udara di langit-langit kamar, Hidup adalah mesin itu sendiri.

Jakarta, kota tua yang dibanggakan. Namun ini seolah serasa menutup mata pada kenyataan, bahwa kota ini tua. Usia, yang bagi orang di kampong-kampung, tak pantas lagi meminggul kayu dan mendayung sampan. Bukan karena malas, namun begitulah hukum alam. Ketika usia, bukan bermakna tak produktif, namun bijaksana dan lebih arif. Ketika produktif, lebih diartikan sebagai pengayom bukan pelaku. Pendidik bukan murid.

Namun, ini masalah pengaturan saja, kata orang disini. Ketika SBY mewacanakan ibu kota pindah ke daerah lain, karenanya SBY lalu dianggap terlalu terburu-buru dan seolah berpaling dari masalah. Kata orang sini, semuanya tinggal menanti waktu, tunggu tanggal mainnya. Ketika masalah utama itu, banjir dan macet mampu diselesaikan. Semuanya akan lancar dan nyaman.
Namun, disinilah letak salahnya. Ketika bicara Indonesia, kita bukan berbicara tentang Jakarta saja, atau Jawa saja. Bukan tentang menyelesaikan banjir dan macet, selepas itu aman. Bukan mengenai itu, ini tentang menghapus ego, identitas sentralis. Bukan tentang orang sini, namun orang sana dan lainnya. Bukan berhitung berpunya dan berapa. Tapi kehendak memberi dan berbagi.

Keberpunyaan kadang melahirkan keakuan mutlak. Muaranya bisa menjadi fanatis yang tak berkesudahan. Saking berpunya itu, kadang juga bikin serakah dan tamak. Tak suka bila dipunya orang lain. Rugi bila orang lain berpunya.
Jadi pantas, bila berbondong-bondong wajah letih itu kembali di pagi hari yang basah, sedari pagi selepas Subuh. Mereka merangsek masuk, merekalah bus dan kereta api itu. Terwakilkan dengan asap dan roda-roda yang berdecit, dengan suara menderu-deru di pinggiran kota. Masuk dengan bayangan sunyi sendiri. Jakarta mengeluh, kembali memperdengarkan rintihan saban hari.

Semakin berpunya ia, maka semakin besar pula wajah-wajah semu itu mendekatkan diri. Demi Jakarta. Kota segala berpunya. Dan kami, manusia di pulau sana, beratap rumbia, masih membakar ubi jalar sambil bernyanyi riang di samar malam. Masih menatap bintang-bintang. Masih mencium wangi bunga kayu gabus belakang rumah. Kami juga tak perlu 3.500 untuk bahagia.***







By : Iksander UBB Press Humas


Dikirim oleh Admin
Tanggal 2010-09-30
Jam 11:55:00




  








Entri Populer

Ana na...na... Slideshow: Ana’s trip to Jakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Jakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.
 

HELLO AKU ANA. Design By: SkinCorner