Konsumen adalah orang yang memakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan dari pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dinamakan disebut distributor. Adapun pengertian perilaku konsumen yaitu perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, menimbang, mengevaluasikan dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Ketika sedang terjadi kenaikan harga, sebagai konsumen kita harus pintar dalam memilah–milah barang yang akan dibeli. Konsumen akan memilih barang sesuai dengan pendapatan, pendidikan, kebiasaan dan kebutuhan mereka. Para konsumen pun akan mencari barang dengan harga miring tetapi juga mempunyai kualitas yang baik, tapi tak jarang pula mereka memilih barang yang relatif murah tanpa memperdulikan kualitas barang tersebut.
Untuk seseorang yang memiliki harta lebih, biasanya tidak mempertimbangkan berapa harga barang tersebut, yang terpenting barang itu dianggap bagus, mempunyai kualitas terbaik maka dia akan membeli barang itu walaupun harganya tinggi. Tetapi bagi rakyat miskin, ini sangat membebani mereka. Saat harga normal saja kadang mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka, apalagi saat terjadi kenaikan harga, hal itu sangat menyusahkan bagi mereka.
Dengan adanya kenaikan harga, hal ini sering membuat resah para konsumen. Semua konsumen pasti tidak menginginkan adanya kenaikan harga. Karena apabila terjadi kenaikan harga mereka harus mecari cara untuk menyiasati masalah ini agar kebutuhan mereka tetap terpenuhi walaupun sedang terjadi kenaikan harga. Sebagai contoh kenaikan harga sembako yang sering terjadi dapat membuat banyak konsumen resah, terutama para ibu-ibu rumah tangga. Mereka harus pintar menyiasatinya, terkadang para konsumen membeli harga sembako yang lebih murah tanpa mengetahui apakah apakah sembako tersebut mempunyai kualitas yang baik atau tidak, berbahaya atau tidak untuk kesehatan mereka nantinya.
Jika benar-benar sudah tidak mampu membeli barang karena kenaikan harga. Jalan terakhir yang bisa ditempuh adalah mengonsumsi apapun yang dapat dikonsumsi, di desa-desa dan di perkampungan banyak keluarga yang mengonsumsi nasi aking atau bisa disebut nasi basi, nasi ini hanya dikeringkan lalu dimasak kembali, nasi seperti ini jels tidak baik untuk gizi si konsumen, namun apa daya ketika ia tidak mampu membeli beras.
0 komentar:
Posting Komentar